Kabupaten Blitar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di Kota Kanigoro setelah sebelumnya satu wilayah dengan Kota Blitar.
Nama Blitar dipercaya berasal dari frase bali dadi latar (kembali jadi halaman). Kata tersebut diteriakkan oleh Prabu Mahesa Sura saat meregang nyawa di sumur yang dibuatnya sendiri sebagai mahar untuk Dewi Kilaswara.
Lambang Daerah Kabupaten Blitar terdiri dari 9 (sembilan) bagian dengan bentuk, macam dan maknanya sebagai berikut:
- Bentuk seluruhnya merupakan segi lima : Lambang Pancasila.
- Candi penataran : Peninggalan Majapahit sebagai lambang kebudayaan yang luhur.
- Keris Pusaka : Lambang semangat dan jiwa kepahlawanan rakyat Blitar, sejak masa dahulu hingga sekarang.
- Sungai brantas dengan warna biru diatas dasar warna hijau dan kuning : Lambang kemakmuran, membagi daerah Blitar, menjadi 2 bagian, yang sebelah utara sungai daerah makmur dan sebelah selatan daerah kurang makmur.
- Pangkal keris dengan bentuk gunung dengan api yang menyalanyala : Lambang kedinamisan rakyat Blitar yang tak putus asa, dan patah semangat, malahan semakin membaja, pantang mundur dalam berjuang dalam menghadapi malapetaka.
- Pohon beringin : Lambang pengayoman pemerintahan yang diharapharapkan oleh rakyat demi keadilan
- Segi 5 (lima) ditengah warna biru muda : Lambang kegotongroyongan dalam suasana aman dan damai
- Padi kapas : Lambang sandang dan pangan kemakmuran buah kapas = 8 dan butir padi = 17 mengingatkan kita kepada cita-cita revolosi 17 – 8 – 45
- Pita dwiwarna dengan bintang emas bersudut
1. Wajik Kletik
Jajanan ini terbuat dari gula kelapa, beras ketan dan kulit jagung untuk
mengemasnya, supaya nggak cepet basi dan higienis nih readers, kulit jagung ini
disetrika terlebih dulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah.
Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula kelapa dan kelapa
di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu, masukkan beras
ketan, aduk-aduk hingga mengental.
2.
Nasi
Pecel
Sedikit berbeda dengan pecel khas Malang, tekstur bumbu kacang pecel
Blitar lebih halus, sedikit lebih berminyak, dan bercita rasa manis dan gurih. Bahan
utama dari sambal pecel adalah kacang tanah sangrai
dan cabai rawit yang
dicampur dan ditumbuk dengan bahan lainnya seperti kencur, daun jeruk purut, bawang putih, asam jawa, gula merah,
dan garam.
Pecel sering juga dihidangkan dengan tempe goreng, rempeyek kacang,
rempeyek ebi,
rempeyek kedelai.
3.
Belimbing
Karangsari
sumber:
Desa
Karangsari, Kecamatan Sukorejo merupakan desa wisata yang terkenal dengan
belimbingnya. Berbeda dengan belimbing pada umumnya, belimbing Karangsari
memiliki keistimewaan dari segi ukuran, warna dan tentu saja rasa. Belimbing
Karangsari memiliki ukuran yang lebih besar dari belimbing biasa, dengan warna
kuning kemerahan yang mencolok dan rasa yang dominan manis. Belimbing
Karangsari selalu menjadi agenda yang akan dicari sebagai oleh-oleh saat
wisatawan berkunjung ke Blitar.
http://lodoyoistimewa.blogspot.com/p/blog-page.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar